
Setiap orang pasti ingin mengenakan busana yang tidak hanya tampak menawan, tetapi juga tahan lama. Salah satu rahasia di balik pakaian yang rapi dan awet terletak pada teknik pressing.
Dalam dunia fashion, pressing tidak hanya berfungsi untuk menghaluskan bahan, tetapi juga membentuk dan menyempurnakan busana hingga detail terkecil. Meskipun terlihat sederhana, pressing sebenarnya melibatkan proses yang detail dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kain. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang setiap aspek yang berhubungan dengan pressing busana.
Mengenal Teknik Pressing Busana secara Mendalam
Pressing pada busana bukan hanya merapikan kerutan atau lipatan, tetapi juga membentuk komponen busana seperti jahitan, kampuh, dan lipit agar tampak lebih rapi. Pressing dilakukan pada setiap tahap proses pembuatan busana, mulai dari potongan pertama kain hingga tahap akhir sebelum pakaian siap dipasarkan atau digunakan.
Salah satu aspek penting dari pressing adalah penggunaan panas dan tekanan yang tepat. Setrika atau alat pressing harus diatur pada suhu yang sesuai dengan jenis kain. Misalnya, kain yang sensitif seperti sutra atau kain sintetis memerlukan suhu lebih rendah dibandingkan dengan bahan katun atau linen. Tanpa pengaturan suhu yang tepat, pressing dapat merusak tekstur kain, menyebabkan perubahan warna, atau bahkan membakar bahan.
Teknik pressing juga membantu membentuk dan mempertegas detail pada busana. Contohnya, pressing pada bagian kerah akan memastikan bentuk kerah terlihat tajam dan simetris. Lipatan-lipatan pada rok atau celana juga lebih rapi dan tahan lama setelah dilakukan pressing. Di dunia fashion profesional, pressing bahkan dianggap sebagai proses wajib yang tidak boleh dilewati.
Tujuan Teknik Pressing yang Lebih Spesifik
Teknik pressing memiliki tujuan yang sangat spesifik dan masing-masing berkontribusi pada hasil akhir busana. Berikut ini beberapa tujuan pressing yang lebih rinci:
1. Menghilangkan Kerutan dan Lipatan yang Tidak Diinginkan
Setelah kain dipotong dan dijahit, biasanya ada kerutan atau lipatan yang terbentuk secara alami. Pressing menghilangkan kerutan ini, membuat busana terlihat lebih profesional dan rapi.
2. Memperjelas Lipatan atau Desain Tekstur
Dalam beberapa desain busana, lipatan atau pleats adalah elemen penting yang menambah nilai estetika. Pressing membantu memperjelas dan mempertahankan bentuk lipatan ini.
3. Membentuk Siluet Tubuh yang Ideal
Teknik pressing juga membantu menciptakan bentuk yang lebih pas pada tubuh, terutama untuk busana yang memerlukan konstruksi detail, seperti blazer atau gaun formal. Pressing pada bagian pinggang, dada, dan bahu memastikan busana lebih pas saat dikenakan.
4. Menempelkan Interlining atau Viselin
Pada beberapa jenis busana, pressing digunakan untuk menempelkan lapisan tambahan seperti viselin atau interlining, yang berfungsi sebagai penopang untuk menjaga bentuk bagian busana, seperti kerah, manset, atau bagian depan jas.
5. Memperbaiki Finishing dan Memberikan Tampilan Akhir yang Rapi
Sebagai langkah terakhir, pressing adalah proses yang memberikan sentuhan akhir pada busana sebelum dipamerkan atau dijual. Ini memastikan setiap lipatan, kampuh, dan jahitan berada pada tempatnya dan terlihat rapi.
Baca juga: Sulaman Pita: 9 Teknik Mudah untuk Hasil yang Menakjubkan
Dua Jenis Teknik Pressing yang Harus Dikuasai
Ada dua jenis pressing utama yang sering digunakan dalam pembuatan busana, yaitu under pressing dan top pressing. Setiap jenis pressing memiliki peran penting pada tahapan yang berbeda dalam produksi busana.
1. Under Pressing:
Pressing jenis ini dilakukan selama proses pembuatan busana. Di mana setiap bagian yang baru saja dijahit harus dipress untuk merapikan dan menyiapkannya sebelum dilanjutkan ke proses jahitan berikutnya.
Misalnya, ketika Anda menjahit bagian bahu, pressing dilakukan pada kampuh bahu untuk memastikan bagian tersebut rapi sebelum bagian tubuh lainnya dijahit. Under pressing memastikan bahwa setiap langkah jahitan terjaga kerapihannya, sehingga hasil akhir tampak lebih rapi.
2. Top Pressing
Top pressing dilakukan setelah busana selesai dijahit. Ini adalah proses finishing yang dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh busana, termasuk setiap detail kecil, berada pada kondisi terbaiknya sebelum digunakan atau dijual.
Misalnya, pressing pada kerah baju, lipatan lengan, dan bagian depan busana dilakukan agar terlihat lebih rapi dan tajam. Pada industri fashion, top pressing dilakukan dengan mesin uap khusus yang dirancang untuk menyelesaikan pekerjaan dalam skala besar dengan hasil yang konsisten.
Bagian-Bagian Busana yang Harus Dipress Secara Teliti
Tidak semua bagian busana membutuhkan pengepresan yang sama. Beberapa bagian tertentu membutuhkan perhatian lebih saat pressing agar hasilnya maksimal. Berikut ini adalah bagian-bagian busana yang perlu diperhatikan dalam pressing:
1. Kampuh (Seams)

Kampuh atau jahitan antara dua potongan kain sering kali menimbulkan lipatan yang tidak diinginkan. Pressing pada kampuh dilakukan untuk meratakan kain di sekitar jahitan, sehingga bagian tersebut terlihat halus dan tidak mengganggu desain busana.
2. Kupnat (Darts)

Kupnat adalah lipatan kecil pada busana yang biasanya digunakan untuk menyesuaikan bentuk busana dengan lekuk tubuh. Pressing kupnat sangat penting agar kupnat terlihat tajam dan membentuk tubuh dengan baik.
3. Kelim (Hemlines)

Bagian kelim atau ujung busana adalah bagian yang sering terlihat saat dikenakan, sehingga pressing kelim membantu menciptakan garis yang rapi dan halus. Kelim yang tidak dipress dengan baik bisa terlihat tidak rapi dan merusak keseluruhan tampilan busana.
4. Lipit (Pleats)

Untuk busana dengan lipit, pressing adalah kunci agar lipit terlihat tajam dan terjaga bentuknya. Tanpa pressing, lipit cenderung melebar dan kehilangan bentuk aslinya.
5. Puncak Lengan (Sleeve Cap)

Puncak lengan adalah bagian atas lengan yang menyambung dengan tubuh. Pressing pada bagian ini dilakukan agar bagian tersebut tidak terlihat menggembung atau kusut.
6. Bagian Berlapis (Interfaced Sections)

Bagian busana yang memiliki pelapis, seperti kerah atau manset, memerlukan pressing yang hati-hati agar lapisan tersebut menyatu dengan kain utama tanpa meninggalkan bekas jahitan yang terlihat.
7. Saku (Pockets)

Sebelum dijahit ke busana, saku harus dipress terlebih dahulu agar bentuknya rapi dan memudahkan penjahitan. Saku yang dipress dengan baik akan tampak lebih presisi dan tidak menonjol.
Alat yang Digunakan untuk Teknik Pressing
Alat pressing tidak hanya terbatas pada setrika biasa. Untuk hasil yang optimal, berbagai alat tambahan digunakan, terutama pada busana dengan detail yang rumit. Berikut ini adalah beberapa alat pressing yang umum digunakan:
1. Setrika Biasa

Setrika standar yang bisa ditemukan di rumah tangga, digunakan untuk pressing sederhana. Setrika ini cocok untuk kain yang tidak memerlukan perawatan khusus atau tekanan yang terlalu kuat.
2. Setrika Uap Biasa

Setrika uap memberikan kelembapan tambahan yang membantu menghilangkan kerutan lebih cepat tanpa merusak kain.
3. Setrika Uap Industri
Setrika ini digunakan pada skala industri, biasanya dilengkapi dengan tekanan uap tinggi yang mampu menyelesaikan pekerjaan pressing lebih cepat dan lebih merata.
4. Meja Setrika (Ironing Board)
Meja setrika yang stabil sangat penting untuk melakukan pressing yang efektif. Pastikan meja setrika dapat disesuaikan tingginya agar nyaman digunakan.
5. Tailor Ham (Alat Bantu Setrika)
Alat bantu setrika berbentuk seperti bantal kecil ini digunakan untuk pressing bagian-bagian melengkung seperti lengan atau kerah. Tailor ham membantu menjaga bentuk alami dari komponen busana tanpa merusaknya.
6. Penyemprot atau Pelembab (Spray Bottle)
Untuk kain yang sulit diatur, penyemprot air membantu menambah kelembapan sebelum pressing, sehingga kain lebih mudah dihaluskan.
7. Lap Pemampat (Press Cloth)
Lap ini digunakan untuk melindungi kain dari panas langsung, terutama pada kain yang mudah rusak seperti sutra atau kain sintetis.
Tahapan dan Teknik Pressing yang Sempurna untuk Hasil Rapi dan Tahan Lama
Melakukan pressing yang sempurna memerlukan pemahaman menyeluruh tentang tahapan dan teknik yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah pressing untuk memastikan hasil akhir busana yang rapi dan tahan lama.
1. Tahap Persiapan
Sebelum memulai pressing, persiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pastikan alat pressing seperti setrika, meja setrika, dan alat tambahan lainnya sudah siap dan dalam kondisi baik. Kain harus disiapkan dengan baik, termasuk membersihkannya dari debu atau partikel yang dapat merusak proses pressing.
2. Periksa Suhu Setrika
Setiap kain memiliki tingkat ketahanan panas yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pressing, pastikan suhu setrika disesuaikan dengan jenis kain yang akan dipress. Untuk kain lembut atau tipis seperti sifon dan sutra, gunakan suhu rendah. Sebaliknya, untuk kain berat seperti denim atau linen, suhu yang lebih tinggi dapat digunakan.
3. Gunakan Kain Pelapis
Pada kain yang mudah rusak atau sensitif terhadap panas, seperti satin atau kain sintetis, gunakan lap pemampat (press cloth). Lap ini melindungi kain dari kontak langsung dengan setrika yang bisa menyebabkan bekas kilauan atau kerusakan pada permukaan kain.
4. Teknik Pressing Berdasarkan Jenis Kain
Setiap kain membutuhkan perlakuan pressing yang berbeda, berikut beberapa teknik pressing berdasarkan jenis kain yang umum digunakan.
- Kain Katun dan Linen:
Kain katun dan linen biasanya tahan terhadap panas tinggi, sehingga pressing pada kain ini dilakukan dengan suhu setrika yang lebih tinggi. Untuk menghilangkan kerutan pada linen, pressing dilakukan dengan uap atau sedikit kelembapan. Agar lebih efektif, pressing pada katun dan linen bisa dilakukan dari bagian dalam pakaian. - Kain Sintetis (Polyester, Nylon):
Kain sintetis cenderung lebih mudah rusak akibat panas, sehingga pressing dilakukan dengan suhu rendah atau sedang. Gunakan lap pemampat untuk menghindari kontak langsung setrika dengan kain sintetis, karena bisa menimbulkan kilauan atau tanda bekas panas. - Kain Sutra dan Satin:
Kain seperti sutra dan satin membutuhkan suhu rendah dan perhatian ekstra dalam pressing. Gunakan lap pelapis atau kain katun tipis di antara setrika dan kain untuk menghindari kerusakan. Pressing sebaiknya dilakukan di bagian dalam kain agar tidak meninggalkan bekas kilap pada permukaan sutra atau satin.
Langkah-Langkah Pressing yang Tepat
Berikut ini adalah tahapan pressing yang bisa diikuti agar hasil akhir busana terlihat rapi dan bertahan lama:
1. Mulai dari Bagian Tersembunyi
Awali pressing dari bagian yang tidak terlihat, seperti dalam lipatan atau kampuh. Teknik ini penting untuk menguji suhu setrika pada kain, sehingga jika terjadi kesalahan, tidak akan merusak bagian utama busana.
2. Pressing Setiap Jahitan
Setiap jahitan dan sambungan kain harus dipress agar rapi dan tidak menggelembung. Hal ini penting karena jahitan yang tidak dipress akan membuat busana terlihat tidak rapi dan dapat mempengaruhi fitting pada tubuh.
3. Hindari Menggeser Setrika
Untuk mendapatkan hasil pressing yang sempurna, hindari menggeser atau menggosok setrika terlalu banyak. Sebaiknya letakkan setrika dengan lembut di atas kain, tekan, kemudian angkat. Teknik ini mencegah kain bergeser yang bisa menyebabkan kerutan atau distorsi pada serat kain.
4. Perhatikan Bagian-Bagian yang Sulit
Pada beberapa bagian busana, seperti kerah, lengan, dan kelim, diperlukan teknik pressing khusus menggunakan alat bantu seperti tailor ham atau meja setrika khusus. Tekan bagian ini dengan hati-hati untuk memastikan lipatan dan bentuk terlihat presisi.
5. Gunakan Uap untuk Kain Berat
Kain berat seperti denim atau wol bisa lebih mudah diatur dengan bantuan uap. Gunakan setrika uap atau penyemprot air untuk memberikan kelembapan tambahan yang membantu melunakkan kain dan membuat pressing lebih efektif.
6. Periksa Hasil Akhir dan Ulangi jika Diperlukan
Setelah melakukan pressing pada setiap bagian, periksa hasil akhir. Jika ada bagian yang masih terlihat kerut atau tidak rapi, ulangi pressing dengan hati-hati pada bagian tersebut.
Manfaat Jangka Panjang dari Pressing yang Tepat
Teknik pressing yang benar tidak hanya memberikan hasil busana yang rapi dan tampak profesional, tetapi juga berkontribusi pada daya tahan pakaian itu sendiri. Berikut beberapa manfaat jangka panjang dari pressing yang tepat:
1. Meningkatkan Kualitas dan Nilai Busana
Busana yang dipress dengan baik akan terlihat lebih profesional dan berkualitas tinggi. Ini sangat penting, terutama untuk busana formal atau pakaian yang dijual dengan harga premium.
2. Mempertahankan Bentuk dan Struktural Busana
Pressing membantu mempertahankan bentuk busana, terutama pada pakaian yang memiliki struktur kompleks seperti blazer, gaun, atau celana dengan pleats. Tanpa pressing, pakaian akan kehilangan bentuk aslinya seiring waktu.
3. Memudahkan Perawatan Pakaian
Busana yang sudah dipress dengan baik akan lebih mudah dirawat karena bentuk dan strukturnya sudah diperkuat. Setiap kali mencuci atau menyetrika ulang, pressing yang tepat di awal membantu menjaga kain tetap rapi dan tidak mudah rusak.
4. Meningkatkan Umur Pakaian
Pressing dengan teknik yang benar memperpanjang umur kain, karena kain tidak mengalami stres berlebihan saat disetrika. Tekanan dan panas yang terkendali mencegah kain cepat kusut atau rusak.
Dengan menerapkan teknik pressing yang tepat, hasil akhir busana akan tampak jauh lebih baik, rapi, dan tahan lama. Proses pressing yang sering diabaikan ini sebenarnya adalah salah satu langkah kunci untuk menghasilkan pakaian yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berkualitas tinggi dan nyaman dipakai.
Percayakan pembuatan pakaian custom Anda pada KonveksidiJogja.co.id! Hubungi CS kami untuk mendapatkan busana berkualitas tinggi dengan teknik finishing terbaik. Segera konsultasikan dan pesan pakaian Anda sekarang!