Sulaman pita atau ribbon embroidery adalah salah satu teknik yang unik dan indah dalam seni menyulam. Pita yang digunakan sebagai material utama memberikan hasil akhir yang berbeda dari sulaman biasa, dengan tekstur tiga dimensi dan efek dekoratif yang menonjol.
Dalam beberapa dekade terakhir, sulaman pita kembali menjadi tren di kalangan penggemar kerajinan tangan, digunakan untuk mempercantik busana, tas, taplak meja, hingga pernak-pernik rumah tangga.
Melalui artikel ini, Anda akan mengenal lebih jauh mengenai sulaman pita, dua jenis yang paling umum, serta delapan teknik dasar yang dapat Anda pelajari untuk menghasilkan karya yang memukau.
Mengenal Sulaman Pita
Sulaman pita adalah seni menghias kain dengan menjahitkan pita beraneka ukuran dan jenis ke permukaan kain atau benda yang ingin dihias. Teknik ini dikenal sejak abad ke-17 di Eropa dan Asia, digunakan untuk mempercantik pakaian, kerudung, tas, hingga peralatan rumah tangga seperti selimut dan taplak meja.
Berbeda dengan sulaman benang yang rata dan halus, sulaman pita menciptakan efek dekoratif tiga dimensi yang lebih nyata, sehingga hasilnya tampak lebih hidup. Ada beberapa ciri khas sulaman pita, meliputi:
- Penggunaan pita dengan beragam jenis dan ukuran, mulai dari satin, organdi, hingga pita dengan variasi warna dan tekstur.
- Efek tiga dimensi yang memberikan kesan mendalam dan volume pada hasil akhir.
- Sulaman pita sangat dekoratif, membuatnya cocok untuk digunakan sebagai aksen pada berbagai benda.
2 Jenis Sulaman Pita
Sulaman pita dapat dibedakan menjadi dua jenis utama berdasarkan teknik pengerjaannya. Meskipun sama-sama menggunakan pita, hasil akhir dari kedua jenis ini memberikan nuansa yang berbeda.
1. Sulaman Pita Jepang
Sulaman pita Jepang hampir mirip dengan teknik sulam benang biasa, menggunakan tusuk-tusuk dasar seperti French knot, flying stitch, dan chain stitch. Proses pengerjaan dilakukan langsung pada kain atau produk yang ingin dihias, dan jenis pita yang sering digunakan adalah pita satin yang memberikan efek kilap pada hasil sulaman.
Sulaman pita Jepang cocok digunakan untuk menghias pakaian, taplak meja, dan berbagai aksesori seperti tempat tisu atau sarung bantal. Karena sulaman dilakukan langsung di kain, hasilnya tampak lebih menyatu dengan bahan, memberikan tampilan sederhana namun elegan.
2. Sulaman Pita Eropa
Berbeda dengan sulaman pita Jepang, sulaman pita Eropa menggunakan teknik merangkai pita terlebih dahulu sebelum direkatkan atau dijahit ke kain. Jenis pita yang biasa digunakan adalah pita organdi, yang lebih ringan dan transparan dibandingkan pita satin.
Sulaman pita Eropa sering digunakan untuk membuat corsage, pajangan dalam bingkai, atau hiasan pada tas tangan. Proses merangkai pita sebelum dijahit memberikan fleksibilitas lebih dalam membuat motif yang rumit dan artistik. Ini juga memungkinkan pengrajin untuk lebih bebas bereksperimen dengan bentuk dan pola.
Alat dan Bahan Pembuatan Sulaman Pita
Untuk memulai sulaman pita, Anda memerlukan beberapa alat dan bahan dasar. Persiapan yang baik akan memastikan hasil akhir yang rapi dan indah.
1. Pita
Pita merupakan bahan utama dalam sulaman pita. Ada berbagai jenis pita yang bisa digunakan, seperti:
- Pita Satin: Memiliki bahan yang sedikit tebal, serat rapat, dan kilau yang elegan. Pita satin hadir dalam berbagai ukuran, mulai dari 1/8 inci hingga 2 inci. Pita ini cenderung kaku, namun memberikan hasil yang tegas dan mengkilap.
- Pita Organdi: Tipis, ringan, dan transparan. Pita ini memiliki serat yang lebih renggang dibandingkan satin, sering digunakan untuk sulaman yang memerlukan efek lembut dan halus.
2. Benang Sulam
Meskipun sulaman pita menggunakan pita, benang tetap diperlukan untuk membuat detail seperti batang atau tangkai bunga. Benang sulam memberikan kesan yang lebih rapi dan halus pada bagian-bagian kecil dalam desain.
3. Jarum Sulam
Jenis jarum yang digunakan untuk sulaman pita harus memiliki lubang besar agar pita bisa melewati lubang jarum dengan mudah. Jarum chenille dengan ukuran nomor 15-18 sangat cocok digunakan untuk sulaman ini.
4. Kain
Semua jenis kain bisa digunakan untuk sulaman pita. Namun untuk pemula, kain belacu direkomendasikan karena seratnya tidak terlalu rapat, sehingga memudahkan penarikan pita.
5. Pembidang/Ram
Pembidang berfungsi untuk menjaga kain tetap kencang selama proses penyulaman. Kain yang kencang akan mempermudah penarikan pita dan mencegah kain menjadi keriput.
6. Karbon Jahit dan Kertas Pola
Karbon jahit digunakan untuk menjiplak pola dari kertas ke kain, sedangkan kertas pola membantu menciptakan desain yang presisi.
Baca juga: Sulaman Pita: 9 Teknik Mudah untuk Hasil yang Menakjubkan
Persiapan Membuat Sulaman Pita
Sebelum memulai sulaman, penting untuk melakukan beberapa persiapan agar proses menyulam berjalan lancar dan hasilnya optimal.
1. Membuat Desain Sulaman
Buat sketsa desain yang ingin Anda buat terlebih dahulu di atas kertas. Setelah itu, jiplak pola tersebut ke kain dengan menggunakan karbon jahit. Desain yang baik akan membantu Anda menciptakan sulaman yang rapi dan simetris.
2. Memasang Kain pada Pemindangan
Pemindangan atau ram digunakan untuk membentang kain agar kencang. Pasang kain di antara dua lingkaran pemidang dan kencangkan dengan skrup. Kain yang kencang mempermudah penarikan pita saat menyulam.
3. Memasang Pita ke Jarum
Potong pita sepanjang ±30 cm, kemudian runcingkan ujung pita dan masukkan ke jarum. Pita harus dipasang dengan benar agar proses menyulam lebih mudah dan hasilnya rapi.
8 Teknik Sulaman Pita
Berikut adalah delapan teknik sulaman pita yang bisa Anda pelajari. Setiap teknik memberikan hasil akhir yang berbeda dan bisa diterapkan untuk berbagai desain.
1. Stem Stitch
Stem stitch adalah teknik dasar yang sering digunakan untuk membuat batang atau ranting pada desain bunga. Teknik ini mirip dengan tusuk tangkai pada sulaman benang.
2. Feather Stitch
Feather stitch sering digunakan untuk membentuk cabang bunga atau ranting. Jangan menarik pita terlalu kencang saat melakukan feather stitch agar bentuknya tetap natural.
3. Spider Web Rose
Teknik ini digunakan untuk membuat bunga mawar dengan pola jaring laba-laba di tengahnya. Pita organdi ukuran 1/8 inci sangat ideal untuk teknik ini karena memberikan efek halus dan lembut.
4. Lazy Daisy
Lazy daisy adalah teknik yang mudah digunakan untuk membuat kelopak bunga sederhana. Pita organdi berukuran ¼ inci sering digunakan untuk menghasilkan kelopak yang lembut.
5. Ribbon Stitch
Mirip dengan straight stitch, namun pita dibiarkan membentuk lipatan. Teknik ini sering digunakan untuk menciptakan bunga-bunga besar dan tebal.
6. Straight Stitch
Straight stitch adalah tusuk dasar yang digunakan dalam berbagai desain, dari kelopak bunga hingga daun. Teknik ini bisa menghasilkan berbagai bentuk tergantung pada seberapa panjang pita yang ditarik.
7. French Knot
French knot sering digunakan untuk membuat bunga kecil atau benang sari. Pita satin berukuran 1/8 inci memberikan hasil simpul yang rapi dan tegas.
8. Leaf Stitch
Leaf stitch memberikan bentuk daun yang lebih realistis dan alami. Pita organdi ukuran 1/8 inci sering digunakan untuk menghasilkan daun yang lembut dan indah.
Dengan menguasai teknik-teknik di atas, Anda dapat menciptakan berbagai motif sulaman pita yang unik dan menakjubkan. Sulaman pita dengan beragam tekstur dan warna adalah salah satu seni kerajinan yang menarik serta mudah dipelajari.
Ingin menghadirkan detail sulaman pita yang cantik pada pakaian Anda? Buat busana custom impian Anda bersama KonveksidiJogja.co.id! Hubungi CS kami sekarang untuk konsultasi dan pemesanan.