Industri pakaian terus berkembang dengan berbagai teknik dan elemen yang mendukung kualitas dan daya tarik produknya. Salah satu elemen penting dalam proses produksi pakaian adalah “trim.”
Meskipun sering dianggap sederhana, trim memainkan peran besar dalam menentukan estetika, fungsi, dan kualitas pakaian. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu trim, fungsinya, serta jenis-jenis trim yang umum digunakan dalam industri pakaian.
Mengenal Trim dalam Industri Pakaian
Trim dalam industri pakaian mengacu pada proses yang mencakup pemangkasan sisa benang atau kelebihan kain pada produk pakaian jadi. Selain itu, tahap trim juga melibatkan inspeksi produk (Quality Control/QC) untuk memastikan bahwa pakaian sesuai dengan standar yang disyaratkan. Proses ini sering kali mencakup pewarnaan, penyetrikaan, pelabelan, hingga pengemasan, tergantung pada kebutuhan produksi.
Dalam fungsinya, trim dapat digunakan secara dekoratif maupun fungsional. Trim dekoratif seperti bordir, cetak saring (screen printing), dan aplikasi (appliqué) meningkatkan daya tarik visual pakaian. Di sisi lain, trim fungsional seperti kancing, label, dan penutup tepi (edge finishes) memberikan fungsi praktis pada pakaian.
Trim juga digunakan untuk meningkatkan daya tarik visual pakaian di rak toko, membedakan produk, atau mengikuti tren fesyen. Biasanya, trim diaplikasikan sebelum pakaian dirakit agar proses pengerjaan lebih mudah, meskipun tahapan dan cara aplikasinya dapat bervariasi sesuai desain pakaian.
Fungsi Trim dalam Industri Pakaian
Fungsi trim ini beragam, mulai dari menambah estetika, memastikan daya tahan produk, hingga memberikan nilai tambah dalam kualitas dan penampilan. Memahami fungsi trim yang baik dapat membantu produsen menciptakan pakaian yang memenuhi kebutuhan pasar secara optimal.
1. Estetika
Trim sangat berkontribusi pada daya tarik visual pakaian. Trim berkualitas tinggi dapat meningkatkan nilai estetika pakaian, bahkan pada produk yang sederhana sekalipun. Namun, penggunaan trim yang tidak sesuai, seperti kancing murah atau renda berkualitas rendah, justru dapat merusak penampilan keseluruhan pakaian.
Contohnya, renda dan ruffles cenderung lebih cocok untuk pakaian pesta, sementara trim fungsional lebih umum pada pakaian tradisional atau etnik.
2. Kinerja (Performance)
Trim juga memengaruhi kinerja pakaian. Trim yang baik harus kompatibel dengan material lain pada pakaian, metode perakitan, peralatan, serta keterampilan operator. Trim seperti pinggiran (bindings) dan edging harus fleksibel, lembut, serta tahan gesekan.
Proses aplikasi trim harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari masalah seperti kerutan pada kain atau kesalahan pemasangan yang mengakibatkan distorsi. Alat bantu seperti panduan (guides) atau lipatan (folders) dapat digunakan untuk memastikan kualitas hasil.
3. Pengecekan Kualitas
Pada tahap trim, produk diperiksa untuk memastikan tidak ada benang yang menjuntai atau kain berlebih. Hal ini memastikan pakaian layak dipasarkan dan memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
4. Meningkatkan Daya Tarik
Trim yang tepat dapat meningkatkan daya tarik pakaian, sehingga meningkatkan potensi penjualan. Dengan tambahan trim, pakaian biasa bisa terlihat lebih menonjol dan menarik perhatian pelanggan.
Jenis-Jenis Trim dalam Industri Pakaian
Trim pada pakaian tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif, tetapi juga mendukung struktur, kenyamanan, dan daya tahan pakaian. Berikut adalah berbagai jenis trim yang umum digunakan dalam industri pakaian:
1. Sewing Thread (Benang Jahit)
Benang jahit adalah elemen penting yang digunakan untuk menyatukan bagian-bagian kain dalam pembuatan pakaian. Benang ini tersedia dalam berbagai bahan seperti serat alami (katun, sutra) maupun sintetis (polyester, nilon). Kualitas benang jahit memengaruhi daya tahan dan estetika pakaian.
2. Buttons (Kancing)
Kancing adalah elemen fungsional dan dekoratif yang digunakan untuk membuka atau menutup pakaian. Kancing dapat dibuat dari bahan seperti plastik, logam, kayu, atau kaca. Pemilihan kancing yang sesuai dapat meningkatkan daya tarik visual pakaian.
3. Rivets (Paku Keling)
Rivet sering digunakan pada pakaian denim untuk memperkuat area yang rentan terhadap tekanan, seperti saku. Komponen ini awalnya ditemukan oleh Jacob Davis dan Levi Strauss untuk meningkatkan daya tahan celana jeans.
4. Zipper (Resleting)
Resleting adalah pengencang fungsional yang digunakan pada berbagai pakaian seperti jaket dan celana. Tersedia dalam berbagai ukuran dan bahan, resleting memungkinkan pengencangan yang praktis dan aman.
5. Lining (Lapisan Tambahan Dalam)
Lining adalah kain yang ditempatkan di bagian dalam pakaian untuk menambah kenyamanan dan melindungi bahan utama. Biasanya terbuat dari bahan seperti poliester, asetat, atau viscose.
6. Interlining (Lapisan Tengah)
Interlining adalah bahan tambahan yang diletakkan di antara kain utama dan lapisan dalam. Digunakan untuk memberikan bentuk dan kekuatan pada bagian tertentu seperti kerah dan manset.
7. Hook and Loop Fastener (Perekat Velcro)
Perekat velcro terdiri dari dua bagian: satu sisi memiliki kait kecil, dan sisi lainnya memiliki loop. Velcro sering digunakan pada pakaian olahraga, sepatu, dan pakaian anak-anak.
8. Hook and Eye Closure (Kancing Kait dan Lubang)
Kancing jenis ini digunakan untuk pakaian yang membutuhkan pengencangan tambahan, seperti pada korset atau pakaian formal. Sistem ini memberikan keamanan tambahan dengan desain yang sederhana.
9. Eyelet or Grommet (Lubang Besi)
Eyelet digunakan untuk memperkuat lubang yang digunakan untuk tali atau drawstring. Sering ditemukan pada hoodie dan tas untuk memberikan tampilan yang rapi dan fungsional.
10. Label (Label Pakaian)
Label memberikan informasi penting seperti ukuran, bahan, dan instruksi perawatan. Label juga berfungsi sebagai identitas merek yang membantu konsumen mengenali produk.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Rader dan Jenisnya
11. Patch (Patch Bordir)
Patch adalah aksesoris tambahan yang sering digunakan untuk dekorasi atau menutupi kerusakan pada pakaian. Patch dapat memberikan nilai estetika dan meningkatkan daya tarik visual.
12. Motif (Motif Hiasan)
Motif adalah desain berulang yang digunakan untuk mempercantik pakaian. Motif ini dapat berupa cetakan, bordir, atau aplikasi lainnya yang memberikan identitas unik pada pakaian.
13. Shoulder Pad (Bantalan Bahu)
Bantalan bahu memberikan bentuk pada pakaian formal seperti jas dan blazer, serta menambah kenyamanan bagi pemakai.
14. Snap Fastener (Kancing Tekan)
Kancing tekan adalah pengencang sederhana yang sering digunakan pada pakaian anak-anak dan olahraga karena kemudahan penggunaannya.
15. Hasps and Slider (Gesper dan Slider)
Sistem pengencang ini biasa digunakan pada pakaian bayi untuk menyesuaikan panjang tali bahu dan memberikan kenyamanan tambahan.
16. Beads (Manik-Manik)
Manik-manik digunakan untuk menambah elemen dekoratif pada pakaian. Bahan ini tersedia dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran untuk menciptakan desain unik.
17. Sequins (Payet)
Payet adalah hiasan kecil yang berkilau, sering digunakan pada pakaian pesta untuk memberikan efek glamor dan mewah.
18. Rhinestones (Berlian Imitasi)
Rhinestone adalah kristal imitasi yang sering digunakan untuk dekorasi pakaian, terutama untuk pakaian formal atau kostum panggung.
19. Ribbon (Pita)
Pita sering digunakan sebagai hiasan pada pakaian anak-anak atau pakaian pesta. Bahan pita bisa berupa kain satin, organza, atau grosgrain.
20. Drawstring (Tali Serut)
Tali serut digunakan untuk menyesuaikan ukuran bukaan pakaian, seperti celana jogger atau hoodie.
21. Lace (Renda)
Renda menambahkan elemen feminin dan elegan pada pakaian. Bahan ini sering digunakan pada pakaian pesta dan pakaian dalam.
22. Fringe (Rumbai)
Rumbai adalah hiasan tambahan yang memberikan tampilan bohemian atau klasik pada pakaian.
23. Fur (Bulu)
Trim berbulu memberikan kesan mewah dan hangat, sering digunakan pada jaket atau mantel musim dingin.
24. Feathers (Bulu Hias)
Bulu hias memberikan sentuhan artistik pada pakaian, meskipun penggunaannya lebih jarang dibandingkan elemen lain.
Kesimpulan
Trim adalah elemen penting dalam industri pakaian yang mencakup fungsi estetika, kinerja, dan kualitas. Jenis-jenis trim yang beragam, mulai dari benang jahit hingga renda, memungkinkan desainer menciptakan pakaian dengan tampilan dan fungsi yang optimal. Pemahaman yang baik tentang trim dapat membantu meningkatkan nilai tambah pada produk pakaian dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Ingin membuat pakaian custom dengan trim berkualitas dan desain sesuai keinginan Anda? Percayakan kebutuhan Anda pada KonveksidiJogja.co.id! Hubungi CS kami sekarang juga untuk melakukan pemesanan dan wujudkan pakaian impian Anda bersama kami!