Mengenal Jenis Kain Rayon dan 7 Cara Merawatnya agar Lebih Awet

Kain Rayon source: pinterest.com[/caption]

Dalam industri tekstil kita mengenal jenis kain rayon, berasal dari bahan alami yang prosesnya tetap menggunakan bahan kimia, sehingga penggunanya perlu merawat dengan hati-hati.

Apa itu Kain Rayon?

Kain rayon atau sutra buatan merupakan kain yang termasuk serat semi sintetis karena berasal dari polimer organik, yaitu serat hasil regenerasi selulosa (pulp kayu). Kemunculannya diprakarsai oleh 2 orang berkewargaan Prancis, Louis Pasteur dan Cout Hilaire de Chardonnet pada tahun 2860 ketika Prancis mengalami serangan penyakit ulat sutera, sehingga mereka berpikir untuk mencari alternatifnya.

Penggunaan kain rayon sangat luas dalam industri tekstil seperti untuk jaket, daster, jas, pakaian dalam, kain pelapis sepatu, hingga bahan dasar pembuatan sprei, selimut, dan tirai. Kain ini memiliki daya serap yang tinggi sekitar 11 – 13% sehingga sangat cocok  untuk masyarakat yang tinggal di daerah tropis, seperti Indonesia.

Karakteristik Kain Rayon

Untuk mempermudah mengenali dan membedakan kain rayon dengan bahan lainnya, pahami karakteristik kain rayon berikut ini:

  • Memiliki tekstur yang halus, nyaman, dan terasa lembut ketika disentuh. Karakteristik inilah yang membuatnya mirip dengan kain katun dan linen.
  • Memiliki kemilau dari tingkat rendah hingga tinggi.
  • Tidak mudah kusut.
  • Memiliki daya serap tinggi dan menghasilkan sensasi sejuk.
  • Bahannya mudah diwarnai, sehingga mampu menghasilkan warna lebih beragam.
  • Mudah terbakar dibanding jenis kain lainnya.

Jenis-jenis Kain Rayon

1. Rayon Spandex

Merupakan perpaduan kain jenis rayon dan spandex. Karakteristiknya mirip dengan katun, berkilau, lembut, elastis, dan menyerap keringat sehingga cocok untuk memproduksi kaos, hijab, dan pakaian olahraga. Dari kombinasi ini, muncul rayon semi spandek dan rayon spandex super yang lebih elastis karena kadar spandexnya lebih tinggi.

2. Rayon Polyester

Rayon Polyester atau PE merupakan perpaduan serat rayon dan polyester yang menghasilkan kain berbahan tebal. Harga rayon jenis ini dipengaruhi oleh komposisinya. Komposisi polyester yang lebih banyak menghasilkan kualitas dan harga lebih rendah. Kualitas rendah ditandai dengan tekstur kasar, mudah sobek, dan kurang dingin. Rayon jenis ini biasa digunakan untuk produksi mukena.

3. Rayon Crinkle

Keunikan dari kain rayon crinkle adalah teksturnya yang berkerut mirip kulit jeruk. Rayon crinkle hadir dalam berbagai warna dan variasi. Dibuat dengan metode creeping, dan mampu menghasilkan pola seperti crepe, crinkle, dan seesucker. Karakteristiknya melibatkan gramasi ideal yang menciptakan sensasi nyaman dan adem saat dipakai karena tidak terlalu tipis maupun tebal. Namun, tidak semua rayon cocok diproduksi menjadi jenis crinkle, hanya rayon berbahan murni dengan gramasi cukup. Tujuannya untuk menghindari kerusakan, seperti robek.

4. Rayon Jersey

Rayon jersey identik dengan kaos bola atau baju gamis di pasaran. Namun, hal ini berbeda dengan industri tekstil. Rayon jersey merupakan campuran dari sintetis, katun, dan wol. Oleh karenanya, sangat mudah membedakan bahan rayon jersey di pasaran dengan industri tekstil karena campuran bahan pembuatnya.

5. Rayon Twill

Rayon twill termasuk jenis kain yang ramai di pasaran sebab memiliki kualitas tinggi dan nyaman di kulit. Karakteristik teksturnya memiliki motif diagonal. Jenis ini biasa digunakan untuk memproduksi atasan dan bawahan.

6. Rayon Viscose

Keunggulan rayon viscose terletak di konsep sustainable fashion yang ramah lingkungan. Meskipun mirip dengan kain sutra karena tampilannya yang berkilau, sayangnya rayon viscose rentan terhadap sinar matahari, jamur, dan asam, terutama dalam kondisi panas dan perendaman lama.

Baca juga: Bahan Katun: Pengertian, Jenis, dan Kelebihan

Berbagai macam jenis kain rayon tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegunaan yang berbeda-beda tergantung dengan karakteristik bahannya. Anda dapat membuat pakaian bahan rayon dengan desain custom pada Konveksidijogja.co.id .

Kelebihan dan Kekurangan Kain Rayon

Sebelum memproduksi pakaian dari kain rayon, sebaiknya kenali dahulu kelebihan dan kekurangannya agar kualitasnya tetap terjaga.

Kelebihan Kain Rayon

1. Warna Bervariasi

Kain rayon memiliki warna yang beragam, mulai dari cerah hingga gelap. Jenis kain yang memiliki banyak warna cenderung mampu menarik lebih banyak peminat.

2. Daya serap Tinggi dan Memiliki Pori Besar

Keunggulan tersebut membuat kain rayon memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga terasa adem ketika dikenakan khususnya di negara beriklim tropis, seperti Indonesia.

3. Bahannya Ringan

Kain rayon digunakan secara luas, dari busana muslim hingga pakaian olahraga, karena ringan dan diminati banyak konsumen.

4. Harga Terjangkau

Kain rayon menjadi pilihan tepat bagi produsen karena memungkinkan produksi pakaian dengan harga terjangkau dengan karakteristik mirip sutra.

5. Tekstur Lembut dan Licin

Tekstur lembut dan licin mirip sutra mampu meminimalisir gesekan pada kulit dan menekan risiko iritasi.

6. Mudah Dikombinasikan

Kemudahannya untuk dipadukan dengan berbagai jenis kain, meningkatkan daya tarik pakaian.

Kekurangan Kain Rayon

1. Mudah Menyusut

Bahan rayon yang berasal dari serat tumbuhan membutuhkan perawatan ekstra dan cenderung menyusut jika dicuci dengan mesin pengering.

2. Mudah Bau

Tingginya daya serap yang dimiliki bahan membuatnya mudah menyerap keringat, sehingga bau yang menempel akan sulit hilang jika tidak dikeringkan dengan benar atau tidak dicuci dalam waktu lama.

3. Mudah Luntur dan Robek

Mencuci kain rayon tidak boleh asal-asalan. Hindari mesin cuci untuk mencegah luntur dan robek serta lebih baik mencuci dengan tangan.

4. Kainnya Tipis

Permukaan bahan yang lembut dan licin dihasilkan dari kain yang tipis. Hal ini mampu memperjelas lekuk tubuh, sehingga tidak nyaman jika dikenakan di luar rumah.

5. Terbuat dari Bahan yang Sulit Diproduksi

Meskipun memiliki harga yang murah, tetapi pembuatannya tergolong sulit. Penggunaan Natrium Klorida yang bersifat korosif mampu menyebabkan luka bakar jika terkena kulit.

7 Cara Merawat Kain Rayon agar Lebih Awet

1. Perhatikan Proses Mencuci

Beberapa jenis rayon memiliki karakteristik bahan yang sensitif. Penggunaan mesin cuci dapat merusaknya, sehingga penting untuk mengetahui jenisnya. Rayon jersey aman untuk mesin cuci, tetapi rayon spandex perlu dicuci dengan tangan. Selain itu, penggunaan sikat juga perlu dihindari untuk menjaga serat kain tidak rapuh. 

2. Perhatikan Proses Perendaman

Jika terdapat noda sulit hilang pada pakaian berbahan rayon, rendam pakaian dengan deterjen, dan biarkan selama 20 menit untuk mempermudah pencucian tanpa merusak serat kain.

3. Hindari Penggunaan Pemutih Pakaian

Penggunaan pemutih pakaian dapat menyebabkan kerusakan pada kain. Gunakan campuran air, baking soda dan lemon sebagai alternatif. Perhatikan penggunaannya agar tidak membuat kain menjadi rapuh.

4. Keringkan Manual

Penggunaan pengering pada mesin cuci juga dapat merusak serat kain. Jemurlah di bawah sinar matahari secara tidak langsung untuk mencegah kerusakan serat.

5. Menyetrika dengan Temperatur Rendah

Kain rayon tidak tahan terhadap panas, setrikalah pada temperatur rendah atau lapisi dengan kain pelapis untuk melindungi. Angin-anginkan kain sebelum menyimpan di lemari untuk menjaga kelembutan dan kelembabannya.

Kain Rayon, dengan keunikan dan warna yang beragam, memiliki karakteristik yang menarik. Meski penuh kelebihan, sebaiknya disesuaikan dengan selera pasar untuk meraih perhatian yang lebih besar. Apabila kamu berkeinginan untuk memproduksi pakaian dengan bahan rayon dan masih memiliki kebingungan, jangan sungkan untuk bertanya pada CS kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact Us

WhatsApp chat