Setiap instansi kesehatan tentu mempunyai ketentuan khusus bagi para tenaga medis di dalamnya, termasuk dokter. Pembuatan seragam dokter tentu tak asal dilakukan, terutama mengenai kain pada baju dokter perempuan berhijab.
Mengapa Baju Dokter Identik Berwarna Putih?
Baju dokter identik menggunakan warna putih. Pemilihan warna tersebut bukan berdasarkan fashion maupun kepentingan penampilan saja. Ada banyak sekali alasan maupun makna dari pemilihan warna putih pada pakaian dokter.
Makna dari warna putih adalah ikhlas dan tulus. Kedua hal tersebut identik dengan pekerjaan dokter yang bertugas untuk menyembuhkan pasien melalui ilmu tinggi. Tanpa rasa ikhlas dan tulus, dokter akan merasa malas untuk menjalankan tugas mereka.
Penggunaan jas putih juga menjadi sebuah identitas khas dari seorang dokter di mata masyarakat. Secara psikologis, putih merupakan warna dengan energi positif serta memberi ketenangan bagi pasien. Selain itu, putih juga menjadi lambang dari kebaikan, kesucian, dan kemurnian.
Memilih Bahan Baju Dokter Perempuan Berhijab
Kain adalah bahan utama dari pembuatan baju. Susunannya terdiri dari tenunan benang secara alami maupun sintetis. Dalam pembuatan baju dokter perempuan berhijab, bahan kainnya harus dipilih sedemikian rupa demi memunculkan rasa nyaman kala menggunakannya.
1. Memahami Jenis Kain
Dari sekian banyaknya jenis kain, tidak semua kain dapat menjadi bahan dari baju dokter. Sebaiknya, bahan tersebut mudah menyerap keringat, tidak tipis, serta tidak berat sehingga aktivitas dokter tidak terganggu.
Bagian permukaan dari bahan baju dokter pada umumnya tidak mengkilap dan tidak tembus pandang. Kualitas baik tersebut umumnya memiliki serat kain rapat dengan tampilan bagus. Dengan kain itu, maka dokter akan merasa nyaman ketika menggunakan seragam.
2. Memilih Warna Kain
Warna kain untuk baju dokter tentu tidak boleh sembarangan. Pemilihan warna harus cenderung tidak mencolok mata dan lembut. Awalnya, pakaian dokter hanya berwarna putih sebagai lambang dari higienis dan kebersihan. Namun menginjak abad 20, mulai bermunculan warna hijau pada baju dokter.
Pemilihan warna hijau memiliki alasan karena mata dokter dapat melihat jauh lebih baik saat berada dalam ruang operasi. Selain hijau, terdapat pula warna biru. Warna biru pada baju dokter mempunyai tujuan agar pandangan dokter dapat refresh kembali setelah melihat darah.
3. Kualitas dan Harga Kain
Untuk mengetahui apakah bahan pada baju dokter perempuan berhijab sudah bagus atau belum, seseorang perlu mengetahui kualitasnya secara langsung. Dengan merasakan tekstur kain, maka seseorang dapat menilai apakah bahan tersebut mempunyai kualitas baik atau buruk.
Namun tentu saja, semakin bagus kualitas sebuah kain, maka semakin mahal pula harganya. Meski begitu, apabila seseorang ingin membuat baju dokter, tak ada salahnya untuk melakukan survei pada beberapa pemasok kain terlebih dahulu untuk mengetahui perbandingan harganya.
Berbagai Jenis Kain Medis
Di fasilitas kesehatan, ada berbagai kain yang berguna untuk membuat baju dokter hingga pakaian medis lainnya. setiap kainnya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga penggunaannya harus diperhatikan. Berikut ini beberapa jenis kain tersebut:
1. Katun Waterproof
Kain pertama yaitu jenis katun waterproof. Kain ini memiliki pelapis anti air yang kuat. Biasanya kain ini berguna dalam pembuatan pakaian medis hingga masker. Penggunaan bahan katun waterproof akan mencegah alergi karena kain sangat baik bahkan pada kulit sensitif sekalipun.
Apabila kain katun tersusun dari 100% serat alami, maka iritasi kulit akan dicegah karena sifatnya yang lembut dan elastis. Cotton waterproof juga akan menjaga tubuh agar tetap hangat. Selain itu, karakteristik kain mampu mencegah tumbuhnya bakteri karena sifat anti bakteri dan anti lembab.
2. TR Waterproof
Jenis kain berikutnya adalah tetoron rayon waterproof. Pada umumnya, kain ini berguna untuk menjadi pakaian medis yang nyaman dan aman. Lapisan anti airnya juga akan menahan berbagai cairan supaya tidak menembus kain sehingga mengenai kulit penggunanya.
Penggunaan kain tetoron rayon akan melindungi kulit dari berbagai kontaminasi cairan. Maka dari itu jika seragam maupun jas dokter terbuat dari bahan ini, kulit akan aman dan terlindungi. Selain itu, TR waterproof juga digunakan dalam pembuatan berbagai keperluan medis lainnya.
3. Rayon Water Resistant
Selain dapat menjadi bahan dari baju dokter perempuan berhijab, bahan rayon water resistant juga sering digunakan untuk bahan masker penutup wajah. Ada berbagai kelebihan dari kain ini. salah satunya yaitu mempunyai daya serap keringat tinggi sehingga nyaman ketika penggunaan.
Serat dari kain rayon terdapat unsur kimia hidrogen, oksigen, dan karbon. Tekstur dari bahan ini juga lembut dan halus sehingga terasa nyaman di kulit. Pada umumnya, tampilan baju dari kain rayon akan cerah karena kemampuan menyerap air pewarna sangat tinggi.
4. Laminated Waterproof
Kain laminated merupakan jenis kain polyester. Pada bagian dalamnya, terdapat lapisan laminasi, yaitu lapisan sejenis balon yang anti air. Maka dari itu jenis kain ini mampu menahan air meskipun bagian permukaan luarnya terkena air.
Di fasilitas kesehatan, penggunaan kain laminated waterproof biasa sebagai bahan dasar sprei anti air. Sprei tersebut akan melindungi kasur dari berbagai tumpahan cairan sehingga pihak pembersih akan mudah membersihkannya.
Nah, itu dia beberapa informasi terkait bahan dari baju dokter perempuan berhijab. Meski baju dokter identik dengan warna putih, namun kini ada berbagai baju dokter yang mengadopsi warna lain seperti biru dan hijau.
Apakah masih ada pertanyaan terkait bahan untuk membuat baju dokter? atau ingin melakukan pemesanan ? Serahkan saja pada ahlinya, Konveksidijogja.co.id. Salah satu konveksi di Jogja yang berdedikasi memberikan pakaian terbaik sesuai keinginan pelanggan. Anda juga dapat langsung menghubungi CS kami atau klik logo Whatsapp dipojok kanan bawah, ya.
