Kain rajut selalu memiliki tempat istimewa dalam industri fashion, terutama untuk pembuatan kaos. Setiap teknik rajutan memberikan karakteristik unik pada kain, yang pada akhirnya menentukan kenyamanan, elastisitas, serta daya tahan pakaian. Bagi Anda yang ingin membuat kaos dengan kualitas berbeda, mengenal berbagai teknik rajutan adalah langkah awal yang penting. Artikel ini akan membahas enam teknik rajutan kaos yang patut dicoba untuk menciptakan hasil yang unik dan menarik.
6 Teknik Rajutan Kaos
Teknik rajutan kaos bisa sangat beragam. Setiap teknik menghasilkan tekstur, ketebalan, dan elastisitas kain yang berbeda. Berikut adalah enam teknik rajutan yang perlu Anda ketahui.
1. Rajutan Polos (Single Knit)
Rajutan polos, atau lebih dikenal sebagai single knit, adalah jenis rajutan dengan permukaan yang berbeda antara sisi atas dan bawahnya. Bagian atas kain tampak halus dan rata, sementara bagian bawahnya memiliki struktur yang berbeda, sehingga tidak dapat dipakai secara bolak-balik. Teknik ini banyak digunakan untuk pembuatan kaos oblong, kaos promosi, pakaian santai, hingga polo shirt.
Kain single knit dibuat menggunakan dua jarum rajut dan satu benang. Salah satu ciri khas kain ini adalah ujung kain yang akan menggulung jika dipotong. Selain itu, sifat kainnya yang elastis dan fleksibel membuatnya nyaman dipakai sehari-hari. Karena teknik rajutan ini lebih sederhana, single knit sering digunakan oleh pemula karena prosesnya yang cepat dan mudah.
2. Rajutan Rangkap (Double Knit)
Berbeda dengan rajutan polos, rajutan rangkap atau double knit memiliki karakteristik yang unik, di mana kedua sisi kainnya tampak sama sehingga bisa digunakan bolak-balik. Jenis rajutan ini memberikan kain yang lebih tebal, kuat, dan tahan lama dibandingkan dengan single knit. Struktur rajutannya yang lebih rapat membuat kain ini cocok untuk pakaian yang memerlukan ketahanan ekstra seperti seragam olahraga, pakaian bayi, dan kaos oblong.
Kain double knit dibuat menggunakan dua helai benang yang dirajut secara bersamaan, yang membuat kain ini tidak menggulung ketika dipotong. Oleh karena itu, teknik ini sering dipilih untuk pakaian yang memerlukan ketahanan lebih tinggi dan tekstur yang nyaman.
3. Rajutan Cabut Jarum (Drop Needle)
Teknik rajutan drop needle menghasilkan kain dengan tekstur garis vertikal yang elastis, dan dapat digunakan secara bolak-balik. Teknik ini memanfaatkan variasi cabut jarum yang menciptakan garis-garis 3D pada kain, memberikan efek tekstur yang menarik. Biasanya, kain drop needle digunakan dalam pembuatan kerah t-shirt, kaos singlet, dan pakaian wanita yang body fit.
Rajutan ini sangat diminati karena estetika teksturnya yang unik, sekaligus kenyamanannya untuk berbagai jenis pakaian, seperti kaos slim fit dan atasan kasual.
4. Rajutan Lacoste atau Pique
Rajutan pique atau lebih dikenal sebagai rajutan lacoste memiliki tekstur dan motif yang khas pada salah satu sisi kainnya. Jenis rajutan ini tidak bisa digunakan secara bolak-balik karena permukaannya yang berbeda antara sisi depan dan belakang. Kain rajut pique terkenal akan ketahanannya dan sering digunakan dalam produksi kaos polo, terutama karena struktur rajutannya yang memberikan ventilasi udara yang baik.
5. Rajut Rib
Rajutan rib dikenal karena elastisitasnya yang tinggi, baik secara lebar maupun panjang. Jenis kain ini sering digunakan pada bagian leher, manset, dan hem bawah pada kaos dan sweater. Tekstur kain rib mirip dengan double knit, tetapi lebih tebal dan lebih fleksibel. Hal ini menjadikan kain rib sangat populer dalam pembuatan berbagai macam pakaian, termasuk polo shirt, sweater, dan kaos kasual.
6. Rajut Striper (Yarn Dye)
Rajutan striper adalah jenis rajutan yang mengombinasikan dua warna benang untuk menghasilkan motif garis yang menarik. Teknik ini bisa diterapkan baik pada single knit maupun double knit, namun kainnya tidak dapat digunakan secara bolak-balik. Kain ini dibuat dari benang yang sudah dicelup warna (yarn dyed), sehingga tidak memerlukan proses pencelupan tambahan setelahnya. Biasanya, teknik rajutan striper digunakan pada kaos pria maupun wanita dengan motif garis-garis yang menonjol.
Karakteristik Rajutan Kaos
Setiap kain rajutan memiliki karakteristik yang membuatnya unggul dalam situasi dan kegunaan tertentu. Berikut adalah beberapa karakteristik utama kain rajut yang membuatnya ideal untuk kaos.
1. Lembut
Kebanyakan kain rajut terbuat dari katun berkualitas tinggi, sehingga terasa sangat lembut di kulit. Karena sifatnya yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi, kain rajut sering dipilih untuk pakaian sehari-hari bagi semua usia.
2. Perawatan Lebih Kompleks
Meski nyaman, merawat pakaian rajut bisa jadi lebih sulit dibandingkan kain biasa. Sweater dan pakaian rajut tebal lainnya perlu dicuci dengan hati-hati. Sebaiknya rendam kain rajut dalam larutan sampo, gosok perlahan pada area bernoda, dan bilas tanpa memeras terlalu keras. Hindari pemakaian sikat yang kasar untuk menjaga kehalusan kain.
3. Hangat
Dengan diameter benang yang lebih besar daripada tenunan, kain rajut menawarkan kehangatan yang baik, terutama untuk pakaian luar seperti jaket, syal, atau sweater. Namun, untuk bahan kaos, benang rajut yang digunakan lebih tipis sehingga tetap nyaman dipakai dalam cuaca panas.
Rajutan kaos memberikan banyak variasi dalam dunia fashion. Dengan memahami teknik-teknik di atas, Anda bisa menciptakan kaos yang unik dan menarik, sekaligus nyaman dipakai dalam berbagai kesempatan. Cobalah berbagai teknik di atas untuk membuat koleksi kaos Anda semakin menarik dan berbeda.
Ingin kaos dengan desain rajutan unik dan sesuai keinginan? Pesan sekarang di KonveksidiJogja.co.id dan wujudkan pakaian custom yang berkualitas tinggi. Hubungi CS kami untuk konsultasi dan pemesanan lebih lanjut!